Sate (Padang) Lis

Malam ini setelah ikut community (semacam wirid), aku menyempatkan ke Sate Lis dan bertemu dengan Oki sahabatku sekaligus si penjualnya.
Sebenarnya udah ada ide nulis tentang ini sekitar 3-4 hari lalu, nah malam ini ceritanya mau ngambil foto gerobaknya si Oki haha.

Aku mau cerita dari awal perkenalanku dengan keluarga penjual sate ini, sate yang mana Mamaku selalu bilang "ngga mau klo ngga sate Lis", sesuatu yang Mamaku jarang sekali ucapkan dalam kaitannya dengan makanan atau suatu barang yang diingininya.

Selain gerobak, mereka juga buka di rumahnya.
Biasanya yang jualan di gerobak itu Bapak YurnaLIS (dari sini nama sate Lis itu berasal), lalu yang di rumah itu Mama Erfani.

Bapak Yurnalis handal bikin es tebak, bakso, dan sate Padang. 
Aku tau dari si Oki. Sebenarnya ada yang lain sih, tapi aku lupa.
Bersama Mama Erfani, mereka memutuskan untuk menspesialisasikan (ada ngga bahasa itu ya? Maaf guru-guru bahasa Indonesiaku dari SD-SMA yaa haha) di sate Padang.
Oki cerita kalau Mama Erfani lah yang akhirnya establish kuah sate mereka yang legendaris itu dan yang mulai membuatku mengerti mengapa Mama berujar ngga mau sate yang lain. 


Sampai suatu saat (kalau ga salah 1 tahun yg lalu) Mama Erfani wafat dan terjadi switch position.
Oki yang saat itu masih kerja di tempat lain jadinya brenti dari kerjaannya untuk kemudian megang gerobak.
Bapak dan Rino (abang Oki) handle yang di rumah.
Ada 4 bersaudara: Adi jadi tukang potong rambut (kerennya hair stylish hehe) nearby Kerinci, Susi jadi ibu RT, Rino, lalu Oki.
Selain Susi, ketiga laki-laki itu belom berkeluarga.

Ok kita mulai masuk lebih deep hahaha.


Satu hal yang urgent dari sate adalah kuahnya.
Pertanyaan terbesar adalah sepeninggal almh Mama Erfani, gimana racikan kuahnya? 
Ternyata Oki mengakui, sepeninggal almarhumah memang (terutama) di awal rada harus struggle untuk menemukan racikan yang pas.

Emang sih almarhumah ninggalin catatan, tapi "touch" ngga bisa bohong.
Takaran-takaran sesuai "feel" so pasti ada dan itu sifatnya unrecordable.
Ya namanya juga "feel" kannn.


Om Firdaus Basir SH MH, temenku les bahasa Inggris di LIA waktu aku SMA (1997-2000) selalu berkata 1 jargon yang masih aku ingat ampe sekarang: practice makes perfect.
Ya sebenarnya itu bahkan salah satu (dari sedikit 😂😂) kalimat yang fasih dia ucapkan secara baik dan benar (in english) 😃
Berkali-kali mencoba dan akhirnya Bapak bisa menemukan kembali cita rasa kuah itu.


Ok dari kuah kita beralih ke daging dan bumbu yang membalurnya.
Oki punya hati ayam, daging sapi, dan daging ayam.
Hati ayam biasanya disukai anak-anak dan lebih sering habis karena nyediainnya ngga banyak.

Note bahwa di antara kuah dan daging, menurutku kuah lebih bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang bisa saja fail you sebab faktor yang mempengaruhi sangat banyak, lebih komplex.



Tapi aku mau bilang kalau andaikata... andaikata kuahnya fail you, maka kategori ini aku golongkan sebagai yang never fail you.
I'm thinking... it is like ok aku ingat: dagingnya ibarat ketika kita menyebutkan karakter komik DC, kita langsung bisa sebut Wonder Woman (lagi happening nih 😎), Superman, Batman, Deadshot, Cyclone, Dick Grayson, Aquaman, Hal Jordan (Green Lantern), dll 😃
Apa yaa hmm kelezatan dagingnya itu adalah their signature, their winning factor.

Aku ngga bilang mereka numero uno, sbab semua berinovasi dan semua berlomba untuk menjadi yang terbaik sehingga dapat menarik pembeli sebanyak-banyaknya.
Tapi menemukan ini di Sigunggung dan merasakannya... i'm simply thankful they are here, nearby, blessed us with their legacy.



So jika mau berkunjung dan merasakanya silahkan ke gerobak di Jl Darma Bakti (yang mau ke Sigunggung) sebelum simpang 4 mesjid (setelah toserba Mandiri Mart).
Gerobak Oki ada di kiri jalan, tepatnya di sebelah gerobak martabak manis.

Kalau mau ke rumah, alamatnya di Jl Sepakat.
Masuknya tetap dari Jl Darma Bakti, nanti di sebelah kiri ada Jl Sepakat.
Masuk ke Jl Sepakat, sekitar 50 meter sebelah kanan jalan ada tulisannya Sate Lis.
Tepatnya di depan air minum isi ulang "Amal".




Aku masih ingat sebuah percakapan mengenai masa depan dengan Oki (20), dia bilang "kalau udah punya gerobak/ kedai sate sendiri, biarlahhh rumah dari papan aja yang penting punya sendiri, baru aku cari uchi no yome 😀".
Semoga tercapai, Ki. Blessed you, man 🙋

(karena Oki pandai melukis anime, jadi untuk penyebutan kata "istri" aku pake bahasa Jepang hehehe. Sorry Ki, tadinya juga mau nyebut tokoh-tokoh anime cuman ya karena ngga tau makanya "lari" ke tokoh-tokoh komik DC 😀).






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Glico Wings' Frost Bite: Feast Killer

Memberi Makan 4000 Orang

Kamu Kasih Coca-Cola?