Sick And Tired Of Being Sick And Tired

Sekitar awal Juli 2015, George adikku yang bontot terkena cacar.
Setelah dia sembuh, awal Agustus gantian aku terkena cacar pertama kalinya dalam hidupku hahaha.


Aku belom sembuh eh aku nularin Diana (adikku, kakaknya George).
Kawatir sih sebab saat itu, dia sedang hamil 3 bulan.


Aku masih ingat hari di mana Diana meminta George untuk mengantarnya ke RS.
Aku bilang ke Diana, ayo kita remembering pengorbanan Kristus (Isa) di kayu salib dengan partaking in holy communion (perjamuan kudus).
Holy Communion dalam kepercayaan kristen adalah memakan roti (lambang tubuhNya) dan anggur (lambang darahNya) sebagai remembrance (peringatan, mengenang) pengorbanan Isa di kayu salib.

Diana bilang klo dia ngga mau.
Sebenarnya aku ragu melakukannya, tapi aku tetap melakukannya dan berdoa untuk kesembuhan kami berdua.



Saat mau mulai, pikiranku menerawang macem-macem...

Suara di hatiku bilang kalau aku bukan Pendeta, ngga boleh sembarangan melakukan itu.
Well, aku diingatkan Tuhan: "do this in remembrance of me" (1 Korintus 11:24) dan lagian kita kan imam atas diri kita sendiri (1 Petrus 2:9-10).



Lanjut... aku ingat (ngga tau tiba-tiba) gimana nih kondisi rohaniku saat ini?
Lagi bagus ngga nih (baca Alkitab tiap hari, doa macem-macem, ke gereja, ngasi persembahan apapun hahaha), apa lagi kacau jaya? 
Lalu aku cari ayatnya... ehhh bener ada 1 Korintus 11:28.


Ngga apa-apa. Kalau udah begini, yok kita lihat bahasa aslinya (Greek).
1 Korintus 11:28 kata "menguji" adalah dokimazo yang artinya menyatakan.
Apa yang dinyatakan?
Karena kaitannya adalah perjamuan, maka tentu roti sebagai tubuhNya dan anggur sebagai darahNya yang kita nyatakan.
Pernyataan untuk apa? Nahhh... nanti ada di bawah ☺

Btw, bukan diri kita lho ya yang kita uji hehehe. 
Kalau kita masih melihat kondisi rohani kita bagus apa ngga, nahh itu artinya kamu ngambil tempat yang bukan tempatnya kamu.
Kata papa-mama, itu ngga sopan hahahahahaha.
Ya simple aja, kan realitanya bukan kita yang mati di kayu salib.
Nahhh ini God-centered hehehe.



Ok, semua sudah teratasi 😀 aku pun ambil waktu untuk perjamuan.
Meski aku merasakan pressure dan berpikir apa aku punya enough faith yaa... aku tetap melakukannya.
Kan Tuhan bilang apa saja yang kita minta dan doakan, percayalah bahwa kita telah menerimanya maka hal itu diberikan kepada kita (Markus 11:24).



Ngga berapa lama (sekitar 2 jam), Diana dan George pulang dari dokter.
Belom ditanya, si Diana nyosor aja kya angsa.
Dia bilang setelah Dokter ngelihat dia dan memastikan ini benar cacar, Dokternya menyampaikan kalau sekitar 2 minggu laku ada ibu hamil yang juga kena cacar namun akhirnya janinnya harus digugurkan karena janinnya infected.


Ehhh, yang terjadi dengan Diana adalah sebaliknya!
Janinnya dinyatakan bebas dari virus cacar meski dia cacar 😆
It is a sudden miracle. Alhamdulillah!
Pantesss, semangat bener nyosornya hahaha.
Aku sendiri menjalani hari-hari seperti ngga kena cacar. Permisi ngga ngantornya udah kya ngambil cuti buat liburan aja hahaha.
Oh yaa, jadi deh punya keponakan pertama: Gilbert.



Diana and her son Gilbert                                          


Ok sekarang saatnya aku ingin membagikan bahwa ketika kita perjamuan kudus, apa sih yang kita nyatakan.
Maka dari itu, kita harus memahami dulu untuk apa tubuh (dilambangkan dengan roti) dan darah (anggur) Kristus. 



Tubuh.
Yohanes 6:51.
Kata "makan" atau eats di situ adalah trogo artinya menggerogoti, yahhhh seperti makan roti 😊
Kata "hidup" disitu (in Greek: dzao) berarti sembuh, keadaan hidup yang efficacious (heal).
Jadi, selama kita hidup, hidup kita itu adalah hidup yang aktif, diberkati, kuat, fresh.
Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa tubuh (roti) adalah lambang kepenuhan dan kesembuhan kita.


Darah.
Matius 26:28.
Rasanya jelas di sini bahwa darah (anggur) adalah lambang perjanjian yang baru dan lambang pengampunan dosa kita.


Dengan memahami  hal ini, maka kita akan selalu God-centered. Fokus kita kepada Tuhan (bukan diri sendiri) dan karyaNya yang telah selesai di kayu salib.
Dia pasti pengen kita sehat dan limpah selalu dalam segala sesuatu yang baik, ya sampe Tuhan sendiri lhooo yang berkorban. Segitu ultimate-nya.



Aku jadi ingat kalau suatu masa aku punya pemikiran bahwa sakit-penyakit itu adalah cara Tuhan mmm apa yaa... jalan Tuhan lahhh untuk membuat kita makin dekat denganNya, mengkoreksi kita, mengingatkan kita akan sesuatu, atau bahkan ganjaran karena kita melakukan sesuatu yang tidak baik.



Pernah berpikiran demikian juga? ðŸ˜Š 
Ok aku ingin mengajak kita kepada horizon pemikiran yang berbeda. 
Mari kita lihat penyaliban Kristus pada Perjanjian Lama (PL).  
Pada PL, peristiwa salib lebih sering digambarkan dengan khiasan dan wahyu (nubuatan).



Salah satu yang paling "menggambarkan" adalah wahyu dari Nabi Yesaya.
Yesaya 53:4.
"Tetapi sesungguhnya PENYAKIT kitalah yang ditanggungnya, dan KESENGSARAAN kita yang dipikulnya,..."

Ada kata penyakit. Bahasa aslinya (Greek) adalah "kholee" yang artinya penyakit-penyakit.
Ada kata kesengsaraan (mak'ob) yang artinya rasa sakit, kesakitan
Dua-duanya adalah fisik, bukan spiritual.



Oleh karena hal tersebut di atas, bagaimana mungkin jika Dia mati untuk menanggung segala kholee dan mak'ob kita justru menjadikan atau bahkan menggunakan kholee dan mak'ob itu lagi untuk membuat kita makin dekat denganNya, mengkoreksi kita, mengingatkan kita akan sesuatu, atau bahkan menjadikan itu ganjaran karena kita melakukan sesuatu yang tidak baik?

Tidak, tentu tidak demikian ☺



"Dia mati, tubuhNya terpecah dan darahNya tercurah".
Sesuai fungsi darah sebagai lambang perjanjian yang baru maka salib adalah "gong" dimulainya, berlakunya perjanjian yang baru yaitu perjanjian kasihNya.
Official lah ya istilah kerennya.
Tentu kalau ada yang baru, maka yang lama (yang dibawa oleh Musa: taurat) sudah tidak berlaku lagi karena sudah dipenuhi olehNya sendiri (Ibrani 9:11-28).
Kalau istilah di Ibrani, perjanjian yang lama itu sudah tua dan usang (Ibrani 8:13, baca dari ayat 1-13 lebih josss lagi hehehe).
Kenapa Dia yang memenuhi? Karena pada hakekatnya tidak ada manusia yang mampu.


Ya, ada masa di mana Tuhan mendatangkan penyakit karena murka dan hukuman seperti yang terdapat di kitab Bilangan 12:9-10; 2 Tawarikh 26:19-20; 2 Samuel 24:15 dannn paling ultimate di Ulangan 28:21-22.
Tetapi itu semua bukan di zaman perjanjian yang baru ini. Kita hidup sekarang di perjanjian yang baru yang dimateraikan dengan darahNya sendiri.




Jadi 😊 sekarang, saat mengunjungi orang sakit....
Ketimbang kita bilang dia sakit karena dia jarang ke gereja, jarang ikut kebaktian tengah minggu, jarang dzikir (praise) dan sholat (worship), jarang memberi/ persembahan (zakat, perpuluhan, infaq, ucapan syukur, diakonia, dll), jarang puasa dan macem lah kegiatan-kegiatan rohani lainnya... maka akan lebih baik (jauh bahkan) jika kita mengingatkan akan kasih Tuhan, akan pengorbanannya di kayu salib.



Untuk anda-anda yang mungkin saat ini sedang sakit... let us just simply say thank you padaNya untuk kesembuhan yang Tuhan sudah sediakan.
Itu adalah pasti, penuh, tak dapat diganggu-gugat, dan tak terbantahkan.

Sebab di kayu salib, Dia telah membayar dengan nyawaNya untuk kesembuhan dan kesehatan kita.


Silahkan sambil partaking holy communion.
Selain jadwal reguler di gereja tiap minggu II, di luar jadwal rutin itu aku juga melakukan setidaknya seminggu bisa 1-2 kali.



Selamat 🙆 anda adalah orang sehat karenaNya.
Percaya dan terimalah kesembuhan dan kesehatan dari Tuhan.


"...dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."
Yesaya 54:5



(thanx Disciple band, judulnya aku ambil dari lagunya mereka. thanx juga untuk Pastor Prince yang videonya aku tonton dan Milton Goh yang blog-nya aku baca ☺)  



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebaran With You

adidas: Die Marke Mit Den 3 Streifen

Forgiveness For Sale (A Tribute To Martin Luther)