Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Sick And Tired Of Being Sick And Tired

Gambar
Sekitar awal Juli 2015, George adikku yang bontot terkena cacar. Setelah dia sembuh, awal Agustus gantian aku terkena cacar pertama kalinya dalam hidupku hahaha. Aku belom sembuh eh aku nularin Diana (adikku, kakaknya George). Kawatir sih sebab saat itu, dia sedang hamil 3 bulan. Aku masih ingat hari di mana Diana meminta George untuk mengantarnya ke RS. Aku bilang ke Diana, ayo kita remembering pengorbanan Kristus (Isa) di kayu salib dengan partaking in holy communion (perjamuan kudus). Holy Communion dalam kepercayaan kristen adalah memakan roti (lambang tubuhNya) dan anggur (lambang darahNya) sebagai remembrance (peringatan, mengenang) pengorbanan Isa di kayu salib. Diana bilang klo dia ngga mau. Sebenarnya aku ragu melakukannya, tapi aku tetap melakukannya dan berdoa untuk kesembuhan kami berdua. Saat mau mulai, pikiranku menerawang macem-macem... Suara di hatiku bilang kalau aku bukan Pendeta , ngga boleh sembarangan melakukan itu. Well, a

Lebaran With You

Gambar
Malam ini malam takbiran. Barusan balik dari nonton Transformers: The Last Knight. Emang sih film ini adalah film Transformers terakhir sang sutradara Michael Bay dan tokoh utama prianya si Mark Wahlberg, tapi  mudah-mudahan tahun ini bukan bulan Ramadhan terakhir kita semua. Semoga masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun depan dalam kondisi sehat walafiat.  Amin aminnnn 😊  Tadi di jalan udah rame untuk takbiran. Biasanya di sini pake pickup, ada juga pake truk bak kayu s ambil bawa pengeras suara untuk menggemakan takbir. Mending bentar aja yaa takbirannya supaya besok pagi menjalankan sholat Id lebih fresh dan khusyuk (ampe ngecek KBBI nih supaya ngga salah hehehe). Pada kesempatan ini, aku mau mengucapkan: Selamat Hari Idul Fitri 1 Syawal 1438 H  kepada semua saudara-saudari. Biarah aspek  Ar-Rahman dan Ar-Rahiim  menjadi sesuatu yang kita ingat terus sepanjang hidup kita. Aminnn ☺ My thoughts to m i familia: Jelita, Joni, Inanguda Nin

The Number Of The Beast (Not Be Self-Centered)

Gambar
Aku sering mengalami kejadian-kejadian yang kalau kata orang seperti sixth sense gitu lahhhh 😑 Bermula dari suatu kejadian sekitar 3 minggu yang lalu yang mana s etelah kejadian itu (s ecara tidak sengaja) aku menemukan sebuah band dengan lagu yang ada hubungannya dengan kejadian tersebut. Band-nya bernama Avenged Sevenfold (A7X). (Sambil pasang headset dan memainkan lagu tersebut hahaha). Aku mulai mencari tahu lebih lanjut dan karena gitar menjadi instrumen favofitku, maka aku mulai melihat gitaris dan gitar apa yang menjadi gear andalan mereka. Kebetulan A7X berformasi 2 gitaris dan formasi 2 gitar ini adalah favoritku. Kedua gitaris A7X  (Brian Elwin Haner Jr dan Zachary Baker)  sama-sama di-endorse oleh gitar Schecter. Menarik, terutama pada gitar Zachary.  Pada body gitarnya tertulis angka " 6661 ". Rada gimanaaa gitunya ngelihat 3 angka 6 hehehe. http://fikar94university.blogspot.co.id/2011/11/foto-avenged-sevenfold-live-in-lbc-2008.html Di lam

Glico Wings' Frost Bite: Feast Killer

Gambar
Ada pilihan lainnya di dunia es krim Indonesia. Dia adalah Glico Wings dan kali ini aku pengen membahas kenapa salah satu variannya yaitu Frost Bite yang vanilla choco nut  menjadi es krim favoritku. Sebelum dimulai, note bahwa beberapa item review akan dikomparasi dengan pesaing di kelas yang sama yaitu Feast (Walls) yang vanilla. Ok pertama dari tangkai dulu. Untuk hal ini, Frost Bite biasa aja ya dan sepertinya sektor ini dijadikan sebagai cost efficiency nih hehehe. Beda dengan Feast yang terlihat lebih bagus dan kokoh. Yang kedua dari shape/ bentuk. Frost Bite terlihat lebih tebal dan gemuk ke samping sementara Feast lebih memanjang (lonjong). Sama-sama mengklaim volume 65mL. Yang ketiga kacang yang tertempel di dinding cokelatnya lebih banyakan Feast ya. Sesuai dengan apa yang tertulis di kemasan "extra kacang". Yang keempat dan menurutku key factors, menurutku rasa vanilla dan baluran coklat yang menutupnya lebih asik di Frost Bite. Ini memb

(Jadi,) Tafsir Kontekstual Tidak Terhindarkan

Gambar
Tulisan ini adalah ringkasanku mengenai tafsir kontekstual yang aku baca dari artikel Pak Mun'im Sirry (terima kasih, Pak 😀) pada tanggal 14 Mei 2017 di Geotimes dengan judul "Argumen Keniscayaan Tafsir Kontekstual." https://geotimes.co.id/argumen-keniscayaan-tafsir-kontekstual/ Waktu itu, Pak Mun'im menulisnya dalam kaitan dengan  adanya kesalahan asumsi umum  bahwa tafsir kontekstual itu mengabaikan teks al-Qur’an atau menolak nilai-nilai universal al-Qur’an. Lebih parah lagi, tafsir kontekstual dianggap menjadikan teks al-Qur’an bersifat inferior (lebih rendah) dari konteks penafsirnya.  Kesalahan asumsi ini umumnya bermuara dari ketidakpahaman tentang bagaimana cara tafsir kontekstual bekerja atau berfungsi . Aku tidak akan membahas mengenai tafsir kontekstual pada teks al-Qur'an lebih lanjut, melainkan mengenai pengetahuan tentang tafsir kontekstual. Namun, kalau ada yang tertarik membaca kelanjutannya, silahkan klik link yang aku sudah jot down di a

No Vaccine For The Dying

Gambar
Hari ini aku baca di laman Liputan 6 Health, tulisan dari Aditya Eka Prawira 👇   http://health.liputan6.com/read/2990358/bahaya-untuk-indonesia-bila-banyak-artis-yang-antivaksin. Tulisan itu diawali dengan berita seorang ibu (yang juga seorang artis) yang mengunggah foto (ngga tau berapa buah foto) anaknya terserang penyakit campak di instagram. Yang menarik (dan mau aku bahas), ibu tersebut adalah seseorang yang tidak setuju akan vaksin dan akibat ketidaksetujuan tersebut memilih untuk tidak melakukan vaksinasi kepada anaknya. Pada artikel tertanggal 14 Juni 2017 tersebut, Aditya juga mengutip banyak perkataan dokter spesialis anak sekaligus pendiri Rumah Vaksinasi: Piprim Basarah Yanuarso. Yang highlight adalah imunisasi penting sekali untuk mencegah penyakit ganas dan berbahaya. Ganas dan berbahaya, 2 hal yang dengan gamblang disampaikan. video Youtube dari akun "Ayo Mikir" Aku jadi teringat oleh teman di tempat kerja dulu yang nyata-n

Pangkas Rambut Berkat Yakin Sigunggung

Gambar
Seminggu yang lalu, aku baru saja potong rambut.  Merapikan jenggot dan kumis. Kalau di bagian ini sedikit saja, sebab lagi manjangin hehe. Aku udah jadi customer-nya Adil (sahabat sekaligus tukang pangkasku) lebih dari 5 tahun. Nama tempatnya Berkat Yakin. Nama yang aneh, well... setidaknya menurutku.  Meskipun begitu, aku tidak pernah mempermasalahkannya ke Adil atas dasar sederhana: itu usahanya dan aku bahkan ngga punya "saham" di sana hahaha. Sebenarnya itu usaha patungan tiga bersaudara laki-laki yang mengikuti jejak sang ayah: menjadi tukang pangkas rambut. Istilah bahasa Inggrisnya: hairdresser, bahasa Belandanya: kapper. Ayah bukan hanya sumber pengetahuan sehingga mereka memiliki skill seperti sekarang, melainkan ikut menjembatani dibukanya pangkas rambut "Berkat Yakin" di Sigunggung. foto tanggal 12 Juni 2017 jam 18:30, lagi buka puasa jadi warung pangkas ngga ada orangnya Alamatnya ada di Jl Darma Bakti (Sigunggung). Dari perempatan

Kids In The Way

Gambar
Bang Yanski (@yanskii) tertanggal 09 Juni 2017 ngetwit surat dari Pak Kepala Sekolah SD Mutiara Persada di Bantul Yogyakarta. Bapak Kepsek itu bernama Pak Suwarsana. Pak Suwarsana menggugah hati para orang tua agar tidak merampas rasa percaya diri dan harga diri (wow langsung 2 inti) anak-anak ketika nilai ujian akhir mereka (mungkin) tidak sesuai yang diharapkan. Lalu apa yang seharusnya dilakukan para orang tua? Yaitu tetap encourage, mencintai mereka dan tidak menghakimi mereka. Waw, unconditional love. Pak Suwarsana menambahkan well mirip mengingatkan sihh bahwa anak-anak itu bisa jadi olahragawan (yang lebih mementingkan fisik daripada fisika), musisi (yang nilai kimianya tak akan berarti), seniman (yang tidak perlu mengerti matematika), dan lain sebagainya. Membaca hal di atas, aku jadi teringat kata-kata Mas Farid (FB: Farid Mardians). Hmm udah lama sih ya 2008 apa 2009? Aku payah dalam mengingat nih hahaha. Waktu itu lagi di mess yang disewa perusahaan temp