Postingan

Forgiveness For Sale (A Tribute To Martin Luther)

Gambar
Tanggal 31 Oktober kemaren tepatnya 502 tahun yang lalu, Martin Luther (1483-1546) memakukan 95 lembar tesisnya ke pintu All Saints’ Church di Wittenberg (Jerman) yang mana sampai sekarang diperingati sebagai Reformation Day . Sepertinya di Indonesia sepi peminat kali ya untuk memperingati hari ini, tapi klo di Eropa kyanya masih ada deh.  Apalagi di Jerman, negara asalnya Martin Luther. @ChrisLarson   Lembar-lembar itu berisi kecamannya terutama terhadap praktik jual beli Surat Pengampunan Dosa yang (justru) dibidani oleh gereja dengan hirarkinya pada saat itu . Jadi klo lo beli suratnya, dosa lo diampuni. Safe and sound . Klo dia mengecam, berarti dia punya pengertian berbeda dong? Emberrr… Luther meyakini bahwa pengampunan dosa semata-mata adalah anugerah cuma-cuma dari Tuhan yang tidak akan pernah didasari oleh perbuatan-perbuatan baik seseorang apalagi melalui pembelian surat itu . Dan sejatinya Luther benar, sebab interpretasinya didukung oleh

Walking Contradiction

Gambar
Aku mulai berkecimpung di dunia anak-anak via Gereja Anak atau yang lebih akrab disebut sebagai Sekolah Minggu di tahun 2009. Di penghujung bulan Agustus 2019, aku tergelitik dengan informasi yang kudapat dari Qaris Tajudin via akun Twitter-nya (@QarisT). Qaris bikin thread tentang betapa seringnya orang tua memberi tekanan yang berlebihan kepada anak-anak dalam hal pendidikan agama. Di salah satu cuitannya, dia berkata : “Biasanya anak-anak yang mendapat tekanan di rumah akan cenderung menekan anak-anak yang lain , salah satu bentuk tekanan ke teman-temannya adalah: bully . Tekanan yang diniatkan agar anak menjadi saleh justru menjadi bumerang . Efektifkah cara itu? Mungkin ada yang berhasil, tetapi banyak yang gagal . Anak bahkan berbalik dan menunjukkan pemberontakan kepada orang tua.” Aku percaya bahwa Tuhan adalah kasih. I was telling it like crazy . Tuhan yang adalah kasih itu telah menetapkan dan memberikan kita identitas: bahwa kita adalah orang ben

Kamu Kasih Coca-Cola?

Gambar
Hampir tiba di pertengahan Agustus, aku membaca thread -nya Wulan Russell (@Wulan Russell) di twitter yang ngebahas tentang Coca-Cola. Ternyata ada real Coke dan  not real Coke atau fake Coke . Real Coke itu Coca-Cola buatan Mexico ( Hecho en Mexico ), disebut real karena sejak mereka beli franchise -nya dari Coca-Cola US, mereka selalu pake gula asli . Klo kata si Wulan, yang ini segerrr, aman dikonsumsi tiap hari sebab pake gula asli. Dia aja sehari bisa 4 (empat) botol. Beda dengan founder -nya yang di US, sejak tahun 1985 mereka (US) justru pakai gula buatan (biasanya high fructose corn syrup ) dengan alasan karena mau nekan bajet.  Klo gitu, artinya mereka sebelumnya juga pake gula asli dongg? Ya emanggg. Nah yang pake gula buatan inilah yang disebut not   real Coke atau fake Coke . from @WulanRussell     Aku klo minum yang gula buatan begini langsung seret dahh tenggorokan. Bisa langsung radang. Pernah suatu saat minum minuman buble tea di s