Kids In The Way

Bang Yanski (@yanskii) tertanggal 09 Juni 2017 ngetwit surat dari Pak Kepala Sekolah SD Mutiara Persada di Bantul Yogyakarta.
Bapak Kepsek itu bernama Pak Suwarsana.




Pak Suwarsana menggugah hati para orang tua agar tidak merampas rasa percaya diri dan harga diri (wow langsung 2 inti) anak-anak ketika nilai ujian akhir mereka (mungkin) tidak sesuai yang diharapkan.
Lalu apa yang seharusnya dilakukan para orang tua?


Yaitu tetap encourage, mencintai mereka dan tidak menghakimi mereka.
Waw, unconditional love.


Pak Suwarsana menambahkan well mirip mengingatkan sihh bahwa anak-anak itu bisa jadi olahragawan (yang lebih mementingkan fisik daripada fisika), musisi (yang nilai kimianya tak akan berarti), seniman (yang tidak perlu mengerti matematika), dan lain sebagainya.

Membaca hal di atas, aku jadi teringat kata-kata Mas Farid (FB: Farid Mardians).
Hmm udah lama sih ya 2008 apa 2009? Aku payah dalam mengingat nih hahaha.

Waktu itu lagi di mess yang disewa perusahaan tempat kami bekerja.
Tepatnya di kota Dumai.
Aku sering ke situ dikarenakan customer kami ada di sana dan harus kami kunjungi sebulan sekali lahhh.


Mas Farid pernah bilang: "nanti kalau anakku udah besar, misalnya pas abis tamat SMA trus dia bilang 'Yah, aku ngga mau kuliah. Mau kursus ngelas besi aja', nah aku pasti masukin dia kursus itu".
"Biarin dia biar buka bengkel las-lasan, asal di situ dia memang mau dan menjiwai".


Thanx, Mas Farid. Aku (selalu) ingat kata-katamu itu.
Awesome thinking.
Ngga kebayang kalau semua bikin begini wahh pasti Indonesia bisa punya pemain-pemain sepakbola/ futsal yang handal.
Langsung mikir ke situ karena emang suka hehehe.
Ya bener kan? Belom di bidang lainnya lhoo.


Specialized, people. Specialized.


Saluttt kepada Bapak Kepsek Suwarsana.
Aku jelas berada di sisi ini. I'm taking a side.
How about you?




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Glico Wings' Frost Bite: Feast Killer

Memberi Makan 4000 Orang

Kamu Kasih Coca-Cola?