Ketika Sang Maha Pengampun Mengatakan Ada Sesuatu Yang… Tidak Dapat Diampuni??
Logically, setiap membaca judul di atas, harusnya
timbul pertanyaan: lho koq? Kan Maha… hehehe.
Since i believe in Jesus, maka bahasan ini akan
“dibedah” dari Alkitab ya and i hope you don’t mind ๐ฆ
Tapi sbenarnya aku tergelitik pengen tau juga
sih, pada kepercayaan lain apa ada juga ya statement sperti ini?
Ntar ahhh nanya ama teman-teman yang Islam,
Budha, atau Hindu dan kalau emang bener ada atau (well) setidaknya mirip,
rasanya tulisan ini masih relevan dibaca tanpa melihat agamanya apa.
Di kitab suci Kristen (Alkitab) ada 3 ayat di
Injil Matius (12:32), Markus (3:29), dan Lukas (12:10) yang tertulis dengan
jelas klo Yesus bilang semua dosa bisa diampuni kecuali menghujat Roh Kudus (Tuhan).
Klo nyang satu itu, sorry kita tak sejalan ehh
salah maksudnya ngga ada ampun.
Kenapa aku ngangkat hal ini?
1. sperti yang aku bilang di awal: Maha
Pengampun, tapi... kok ada kecuali? ๐
2. ya justru karena dasar dari iman Kristen itu
sendiri tentang pengampunan.
Banyak ayat-ayat di Alkitab, tapi yang paling
dalam menurutku di Kolose.
Biar gampang, aku sebut 1-2-14.
Kolose 1:14
“di dalam Yesus, SEMUA dosa kita dibatalkan
dengan penebusan di kayu salib dengan harga tebusan yang dibayarNYA yaitu dengan
darahNYA sendiri.”
Kolose 2:14
“melalui otoritas ilahi salibNYA, Dia telah
membatalkan SETIAP pelanggaran yang kita lakukan, DIA sudah menghapus SEMUA
dosa-dosa kita, jiwa kita yang bernoda, segala sesuatu dari kita yang dulu
telah ditempatkan di salibNYA dan dipaku secara permanen di sana sebagai
tontonan umum pembatalan.”
Btw kedua ayat itu aku artikan dari bahasa aslinya (Yunani), karena
pengertiannya lebih joss dan gress ketimbang dari Alkitab terjemahan Lembaga
Alkitab Indonesia.
Oleh karena inkonsistensi dan irelevan adalah
sesuatu yang tidak mungkin dilakukan Sang Maha, maka pasti ada “puzzle” di
balik ayat itu yang bisa kita singkapkan.
Ahaaaa ๐ aku suka puzzle.
Ini ruwet-ruwet gampang mengingat ternyata
jawabannya bakal se-simple itu hehehe.
Tertarik? Mari kita singkapkan.
Menghujat (to blaspheme) adalah tindakan fitnah
atau berbicara salah (speak falsely) mengenai seseorang.
Ok kita break down.
Check one two, one two.
Yang Dihujat (Roh Kudus a.k.a Tuhan) berkata: “you
are fully forgiven.”
Klo begitu, kalimat apa yang possible dari seorang penghujat untuk bisa menyatakan
hujatannya terhadap pernyataan tersebut?
Iyakkkkk benarrr, memang pada pinter-pinter
dahhh.
Kyanya puzzle-nya kurang berbobot ya hahahaha.
Ya so pasti kalimat si penghujat: “MASA SICHHH? AKU NGGA PERCAYA TUCHH”.
Bener kan??! Ya iya dongg…
Dan karena itu make sense: ya gimana bisa
dimaapin/ diampunin klo Lo kaga percaya.
Artinya no business, ngga nge-link, Lo
ama Gue ngga ada urusan.
Jadi, menghujat Tuhan yang disebut sebagai dosa yang tidak dapat diampuni adalah KETIDAKPERCAYAAN kita (kepadaNYA), kepada
apa yang telah ditetapkanNYA untuk
kita (diampuni, dibenarkan, diberkahi, dipenuhkan, dilindungi, dll).
Pantess John 16:9 disebutin: “In regard to sin…”
Sin (dosa) yang mana?
Kalimat selanjutnya di ayat tersebut menjelaskan:
BECAUSE MEN DO NOT BELIEVE IN ME.
Dosa ketidakpercayaan!
Note bahwa ketidakpercayaan sama aja dengan bilang klo DIA itu
pembohong, palsu.
It’s your call, tapi seriously… taruhannya sangat sangat besar.
The stakes are enormous.
To somebody out there that feels like they’ve done
something terrible, i just want you to know this truth:
taken from sermoncloud.com |
1 John 2:12
“I write to you, little children, because your
sins are forgiven you for HIS name’s
sake.”
Forgiven di situ dalam bentuk PERFECT TENSE.
Definisi Perfect Tense di bahasa Yunani (bahasa
asli kitab ini) adalah aksi masa lampau yang telah dilakukan dengan akibatnya/
hasilnya masih berlaku terus-menerus.
Pengampunan telah Yesus (Isa) establish sekali di
kayu salib dengan akibat/ hasil yang masih berlaku terus-menerus.
Artinya: kita
telah dan selalu diampuni.
Banyak orang bertanya ke aku: “lah kalau kita
telah dan selalu diampuni, malah asik donggg, orang-orang akan makin
serampangan dong ya, makin menggila?”
Seolah-olah kya dapat izin/ lisensi gitu untuk
berbuat dosa.
First thing first: klo orang mau buat dosa
ya buat dosa aja kaleee, ngga perlu izin-izin/ lisensi-lisensian hehehe.
Second, aku udah pernah bahas di sini, sudilah kiranya untuk dapat mampir
membacanya hehehe.
Momen saat kita ngalamin kegagalan, meleset
dari sasaran, bikin dosa… itu adalah momen yang paling tepat untuk mengatakan:
“thanks God, aku percaya aku telah diampuni, makasih aku punya damai denganMU,
thanks kalau KAU tidak memperhitungkan dosa ini ke aku, KAU di pihakku, di
pihak keluargaku, aku tak akan celaka.”
Cuz according to the bible, we express our believe by SAYING it.
2 Corinthians 4:13.
Kita tidak mengatakannya untuk diampuni, tetapi
kita mengatakannya karena kita sudah (dan selalu) diampuni.
Do not play around
with God’s words.
If He said you are
forgiven, you are forgiven.
He really means what
He says.
Rian over and out!
๐ป๐๐ฑ๐ถ
Komentar
Posting Komentar