Aku Yang Salah... Maafkan Aku
Cuz i can realize the danger when forgiveness fades away.
(Bon Jovi: Lie To Me - These Days 1995)
Hari ini hari Jumat tanggal 7-7-2017.
Hari Jumat, bagi penganut Islam ada ibadah sholat Jumat.
Hari yang indah untuk menulis tentang ini.
Hari yang penuh angka 7. Angka 7 adalah angka yang disebut ketika Rasul Petrus bertanya pada Kristus (Isa) tentang berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Rasul Petrus bilang: "sampai 7 kali?"
Isa menjawab: "bukan sampai 7 kali, melainkan 70 kali 7 kali".
Kata "70 kali" adalah "hebdomekontakis" dalam bentuk adverb yang artinya countless alias tak terhitung.
Ini adalah tentang pengampunan yang telah dan selalu Tuhan berikan kepada kita.
Aku yakin sekali (berdasarkan pengalaman pribadi) kalau ampun-mengampuni, maaf-memaafkan ini sangat vital.
Banyak orang yang ketika fail dalam hal ini menjadi sangat menderita, hidup ngga tenang, kepikiran terus, kita jadi bisa sakit fisik juga, dll.
Ok 😊 mari kita mulai.
Di kitab Efesus 1:7 tertulis:
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya".
Beroleh di situ bahasa aslinya (Greek) adalah echo yang artinya pegang erat, jangan sampai terlepas. Ditulis dalam bentuk present active indicative.
Jadi secara aktif kita deklarasikan bahwa kita memiliki pengampunan itu.
Di situ disebutkan "kita beroleh", sudah sangat jelas ya.
Iblis pasti (bukan cuma "bisa jadi") akan menggunakan orang-orang terdekat anda untuk mencoba menggoyahkan hati anda mengenai kebenaran yang luar biasa ini.
Mungkin berkata ini suatu kesalahan yang besar atau bagaimana mungkin kita akan diampuni sebab kesalahan ini fatal sekali dll, tapi ingat: pegang erat, jangan sampai lepas 😊
Penebusan dari kata "apolutrosis" yang artinya pembebasan yang diperoleh karena harga untuk pembebasan tersebut sudah dibayar.
Dibayar dengan apa? DarahNya di kayu salib.
Tuhan ngga "begitu saja" mengampuni orang berdosa yaa. Dia sendiri berkorban di kayu salib lho.
Jadi, itu sesuatu yang super duper serius.
Seberapa besar dan banyak pengampunannya? "Menurut kekayaan kasih"... waduhhh itung, itung dah ampe keblinger 😆 ya benar-benar unlimited yaa.
Baik banget Tuhan itu.
Jadi, kita sebagai orang-orang percaya kepada Kristus (Isa) beroleh pengampunan itu.
Lalu bagaimana dengan 1 Yohanes 1:9?
Di situ disebutkan "jika kita mengaku... sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita..."
Di 1, 2, dan 3 Yohanes... ini Rasul Yohanes murid Isa itu lho yaa, orang yang sama, but this time dia sudah sepuh, udah lebih banyak makan asam garam, udah experienced.
1 Yohanes ditulis untuk orang-orang belum percaya, kata Pastor Prince terutama kaum gnostik (http://www.sarapanpagi.org/gnostik-vt332.html) yang saat itu lagi booming.
Kaum dengan ajaran yang berkaitan dengan pengetahuan manusia, termasuk di dalamnya filosofi, astrologi, dan mitologi.
Kalau 1 Yohanes 1:9 ditulis untuk orang -orang percaya, maka we have trouble here.
Mari kita lihat 1 Yohanes 2:12.
"... sebab dosamu telah diampuni oleh karena namaNya".
Kitab yang sama namun ini adalah chapter 2. Dengan kata lain chapter setelah chapter 1, bukan?
"Diampuni" di situ dalam bentuk perfect passive indicative.
Passive, kita sebagai penerima.
Perfect? Dalam aturan bahasa Yunani, artinya sekali untuk selamanya, tidak bisa diulang, dengan hasil sampai kepada masa kini (present result).
Dengan kata lain, di sini Rasul Yohanes melakukan separasi.
Kalau kamu orang-orang yang belom percaya, ya ini bagian elo.
Orang-orang percaya, ya ini bagiannya. Gitu kira-kira.
Kita telah diampuni dan selalu diampuni.
Ehm, maaf... bukan kata saya yaa 😀
Wowww 😲
Bagaimana dengan Doa yang Isa ajarkan sendiri sperti yang tertulis di Matius 6:14-15?
Isinya kan kira-kira begini: kalau kamu mengampuni orang, Tuhan mengamuni kesalahan kamujuga.
Tapi...
Kalau kamu ngga mengampuni orang, maka Tuhan pun ngga akannnn mengampuni kamu.
Berarti ngga sinkron dong ama Efesus 1:7? Lalu juga 1 Yohanes 2:12?
Tenang, tenang... semua butuh proses. Aku mau minum dulu 🍺
I'm about to reveal the secret. Anda siap?
Di Alkitab tentu ngga ada yang ngga sinkron.
Statement Isa pada Matius 6:14-15 itu dikatakan saat Dia alive. Dalam artian not yet dead. Salib belum terjadi, dengan demikian belum ada orang yang diselamatkan.
Nah yang satunya, baik itu Efesus 1:7 dan 1 Yohanes 2:12 itu kan setelah salib alias Isa sudah mati disalibkan.
Sebelum salib, kita mengampuni supaya kita pun diampuni.
Setelah salib, kita mengampuni karena Dia terlebih dulu telah mengampuni kita.
Saat ini, kita tahu lah yaa.
Segala hal buruk yang dulunya kita bahkan berpikir ngga bakal terjadi... eh terjadi.
Garis besarnya, orang-orang ngga jadi makin baik, ngga jadi makin dekat dengan Tuhan, bahkan antar sesama manusia pun... kita sulit rasanya berbuat baik dalam semua aspek dan tindakan yang tak mungkin disebutkan satu per satu.
Termasuk ampun-mengampuni alias maaf-memaafkan ini.
Ada apa?
Lukas 7:43.
Isa memberikan ilustrasi kepada seseorang bernama Simon.
Ada orang yang berhutang 500 dinar trus satu orang lagi berhutang 50 dinar.
Karena dua-duanya ngga sanggup membayar, maka kreditur berbaik hati nih.
Ok deh diputihin.
Lalu Isa bertanya: "siapa di antara mereka yang akan terlebih mengasihi kreditur?"
Simon menjawab: "aku kira, dia yang paling banyak dimaafkan (hutangnya)".
Isa menjawab: "you have judged correctly".
Jadi kalau kita ngelihat eh orang itu baik banget ya, soleh, soleha, keren dehhh.
Oh so pasti karena dia disiplin rohani ya.
Tau kan? Rajin berdoa, rajin baca kitab suci, rajin kasi persembahan, infaq, sedekah, zakat/ perpuluhan, puasa, dll.
No, no, no... you have judged wrongfully.
The reason is because mereka tahu mereka diampuni banyak.
Inilah kuncinya, rahasianya.
Kita sudah diampuni banyak, everybody.
To let everybody know that they had been forgiven, itu tidak akan membuat mereka serampangan, tapi justru empower mereka untuk makin dekat dengan Sang Pencipta dan makin mengasihi sesamanya manusia.
Kita menjadi makin murah hati dalam memberikan pengampunan bagi orang-orang yang bersalah walaupun karena kesalahan tersebut, kita dirugikan banyak.
Jika ada case seperti misalnya meski sudah minta maaf, namun orang tersebut belum memberikan pengampunan... gpp, tetap semangat karena kita punya dasar yang kuat bahwa Tuhan sudah mengampuni kita dan Dia pasti memberikan jalan untuk berdamai dengan orang tersebut.
Maka dari itu penggalan lirik Bon Jovi (lagu Lie To Me) di atas aku awali sebagai pembuka.
Sebab ketika pengampunan itu fades away... sungguh kita berada dalam danger, bahaya besar.
Syukur pada Tuhan, we have it (pengampunan).
How cool is that huhh 😎
(thanx Ps Prince yang videonya aku tonton, thanx Bang Arifson untuk testimoninya menjadi duta maaf-memaafkan 😀 setelah mendengarkan share ini yang kubawakan di pertemuan community minggu lalu)
(Bon Jovi: Lie To Me - These Days 1995)
Hari ini hari Jumat tanggal 7-7-2017.
Hari Jumat, bagi penganut Islam ada ibadah sholat Jumat.
Hari yang indah untuk menulis tentang ini.
Hari yang penuh angka 7. Angka 7 adalah angka yang disebut ketika Rasul Petrus bertanya pada Kristus (Isa) tentang berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Rasul Petrus bilang: "sampai 7 kali?"
Isa menjawab: "bukan sampai 7 kali, melainkan 70 kali 7 kali".
Kata "70 kali" adalah "hebdomekontakis" dalam bentuk adverb yang artinya countless alias tak terhitung.
Ini adalah tentang pengampunan yang telah dan selalu Tuhan berikan kepada kita.
Aku yakin sekali (berdasarkan pengalaman pribadi) kalau ampun-mengampuni, maaf-memaafkan ini sangat vital.
Banyak orang yang ketika fail dalam hal ini menjadi sangat menderita, hidup ngga tenang, kepikiran terus, kita jadi bisa sakit fisik juga, dll.
Ok 😊 mari kita mulai.
Di kitab Efesus 1:7 tertulis:
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya".
Beroleh di situ bahasa aslinya (Greek) adalah echo yang artinya pegang erat, jangan sampai terlepas. Ditulis dalam bentuk present active indicative.
Jadi secara aktif kita deklarasikan bahwa kita memiliki pengampunan itu.
Di situ disebutkan "kita beroleh", sudah sangat jelas ya.
Iblis pasti (bukan cuma "bisa jadi") akan menggunakan orang-orang terdekat anda untuk mencoba menggoyahkan hati anda mengenai kebenaran yang luar biasa ini.
Mungkin berkata ini suatu kesalahan yang besar atau bagaimana mungkin kita akan diampuni sebab kesalahan ini fatal sekali dll, tapi ingat: pegang erat, jangan sampai lepas 😊
Penebusan dari kata "apolutrosis" yang artinya pembebasan yang diperoleh karena harga untuk pembebasan tersebut sudah dibayar.
Dibayar dengan apa? DarahNya di kayu salib.
Tuhan ngga "begitu saja" mengampuni orang berdosa yaa. Dia sendiri berkorban di kayu salib lho.
Jadi, itu sesuatu yang super duper serius.
Seberapa besar dan banyak pengampunannya? "Menurut kekayaan kasih"... waduhhh itung, itung dah ampe keblinger 😆 ya benar-benar unlimited yaa.
Baik banget Tuhan itu.
Jadi, kita sebagai orang-orang percaya kepada Kristus (Isa) beroleh pengampunan itu.
Lalu bagaimana dengan 1 Yohanes 1:9?
Di situ disebutkan "jika kita mengaku... sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita..."
Di 1, 2, dan 3 Yohanes... ini Rasul Yohanes murid Isa itu lho yaa, orang yang sama, but this time dia sudah sepuh, udah lebih banyak makan asam garam, udah experienced.
1 Yohanes ditulis untuk orang-orang belum percaya, kata Pastor Prince terutama kaum gnostik (http://www.sarapanpagi.org/gnostik-vt332.html) yang saat itu lagi booming.
Kaum dengan ajaran yang berkaitan dengan pengetahuan manusia, termasuk di dalamnya filosofi, astrologi, dan mitologi.
Kalau 1 Yohanes 1:9 ditulis untuk orang -orang percaya, maka we have trouble here.
Mari kita lihat 1 Yohanes 2:12.
"... sebab dosamu telah diampuni oleh karena namaNya".
Kitab yang sama namun ini adalah chapter 2. Dengan kata lain chapter setelah chapter 1, bukan?
"Diampuni" di situ dalam bentuk perfect passive indicative.
Passive, kita sebagai penerima.
Perfect? Dalam aturan bahasa Yunani, artinya sekali untuk selamanya, tidak bisa diulang, dengan hasil sampai kepada masa kini (present result).
Dengan kata lain, di sini Rasul Yohanes melakukan separasi.
Kalau kamu orang-orang yang belom percaya, ya ini bagian elo.
Orang-orang percaya, ya ini bagiannya. Gitu kira-kira.
Kita telah diampuni dan selalu diampuni.
Ehm, maaf... bukan kata saya yaa 😀
Wowww 😲
Bagaimana dengan Doa yang Isa ajarkan sendiri sperti yang tertulis di Matius 6:14-15?
Isinya kan kira-kira begini: kalau kamu mengampuni orang, Tuhan mengamuni kesalahan kamujuga.
Tapi...
Kalau kamu ngga mengampuni orang, maka Tuhan pun ngga akannnn mengampuni kamu.
Berarti ngga sinkron dong ama Efesus 1:7? Lalu juga 1 Yohanes 2:12?
Tenang, tenang... semua butuh proses. Aku mau minum dulu 🍺
I'm about to reveal the secret. Anda siap?
Di Alkitab tentu ngga ada yang ngga sinkron.
Statement Isa pada Matius 6:14-15 itu dikatakan saat Dia alive. Dalam artian not yet dead. Salib belum terjadi, dengan demikian belum ada orang yang diselamatkan.
Nah yang satunya, baik itu Efesus 1:7 dan 1 Yohanes 2:12 itu kan setelah salib alias Isa sudah mati disalibkan.
Sebelum salib, kita mengampuni supaya kita pun diampuni.
Setelah salib, kita mengampuni karena Dia terlebih dulu telah mengampuni kita.
Saat ini, kita tahu lah yaa.
Segala hal buruk yang dulunya kita bahkan berpikir ngga bakal terjadi... eh terjadi.
Garis besarnya, orang-orang ngga jadi makin baik, ngga jadi makin dekat dengan Tuhan, bahkan antar sesama manusia pun... kita sulit rasanya berbuat baik dalam semua aspek dan tindakan yang tak mungkin disebutkan satu per satu.
Termasuk ampun-mengampuni alias maaf-memaafkan ini.
Ada apa?
Lukas 7:43.
Isa memberikan ilustrasi kepada seseorang bernama Simon.
Ada orang yang berhutang 500 dinar trus satu orang lagi berhutang 50 dinar.
Karena dua-duanya ngga sanggup membayar, maka kreditur berbaik hati nih.
Ok deh diputihin.
Lalu Isa bertanya: "siapa di antara mereka yang akan terlebih mengasihi kreditur?"
Simon menjawab: "aku kira, dia yang paling banyak dimaafkan (hutangnya)".
Isa menjawab: "you have judged correctly".
Jadi kalau kita ngelihat eh orang itu baik banget ya, soleh, soleha, keren dehhh.
Oh so pasti karena dia disiplin rohani ya.
Tau kan? Rajin berdoa, rajin baca kitab suci, rajin kasi persembahan, infaq, sedekah, zakat/ perpuluhan, puasa, dll.
No, no, no... you have judged wrongfully.
The reason is because mereka tahu mereka diampuni banyak.
Inilah kuncinya, rahasianya.
Kita sudah diampuni banyak, everybody.
To let everybody know that they had been forgiven, itu tidak akan membuat mereka serampangan, tapi justru empower mereka untuk makin dekat dengan Sang Pencipta dan makin mengasihi sesamanya manusia.
Kita menjadi makin murah hati dalam memberikan pengampunan bagi orang-orang yang bersalah walaupun karena kesalahan tersebut, kita dirugikan banyak.
Jika ada case seperti misalnya meski sudah minta maaf, namun orang tersebut belum memberikan pengampunan... gpp, tetap semangat karena kita punya dasar yang kuat bahwa Tuhan sudah mengampuni kita dan Dia pasti memberikan jalan untuk berdamai dengan orang tersebut.
Maka dari itu penggalan lirik Bon Jovi (lagu Lie To Me) di atas aku awali sebagai pembuka.
Sebab ketika pengampunan itu fades away... sungguh kita berada dalam danger, bahaya besar.
Syukur pada Tuhan, we have it (pengampunan).
How cool is that huhh 😎
(thanx Ps Prince yang videonya aku tonton, thanx Bang Arifson untuk testimoninya menjadi duta maaf-memaafkan 😀 setelah mendengarkan share ini yang kubawakan di pertemuan community minggu lalu)
Komentar
Posting Komentar