I’m Rahab And I’m A Harlot


(Untuk orang-orang di luar sana yang mengaku bahwa dirinya adalah sekumpulan paradoks: yang percaya dan tak lama kemudian menjadi ragu, yang berharap eh udah gitu patah semangat, yang care ama orang lain dan juga membenci orang lain, yang merasa buruk tentang merasa baik, yang merasa bersalah tentang tidak merasa bersalah, yang percaya dan curiga, yang jujur dan yang masih main-main. Aku juga begitu, kita samathis one is for you).


Barangkali ngga ada orang tua (terutama orang Kristen) yang mau kasi nama anak perempuannya “Rahab”.
Alasannya cuman satu: karena dia adalah seorang Harlot (Pelacur).
Yakin pak bapak/ bu ibu?
Sebab menurut wikipedia, dia adalah salah satu dari 4 wanita tercantik di dunia selain Sarah, Abigail, dan Esther. Hayooo??! šŸ™‹


Cerita Rahab dimulai ketika dia dengan berani (karena penuh resiko) menyembunyikan 2 orang Israel yang sedang memata-matai kota Yerikho untuk ditaklukkan.
Rahab adalah salah satu warga Yerikho.
Dia melakukan itu karena telah memutuskan untuk percaya pada Tuhan setelah tersiar kabar bahwa Tuhan telah membelah Laut Merah untuk orang Israel bisa lewati dan menaklukkan bangsa Amori padahal bangsa ini bangsa yang sangat kuat (rada-rada mustahil gitu bisa dikalahkan).
Selanjutnya dan menjadi bagian paling menarik dari cerita ini adalah: Rahab masih tetap menjadi pelacur setelah dia percaya.



Extreme's Pornograffitti album released 1990

 
Mau tau berapa lama keadaan tersebut berlangsung?
Mari kita anggap transformasi Rahab (karena dia sungguh tertransformasi, akan kita bahas di bawah) terjadi tak lama setelah peristiwa bersejarah di mana dia menyembunyikan 2 orang mata-mata itu yaa.
Lalu kita breakdown: skrip mencatat bahwa dia menjadi percaya kepada Tuhan ketika dia mendengar 2 peristiwa besar, yaitu terbelahnya Laut Merah dan takluknya bangsa Amori.
Di sini dijelaskan bahwa rentang waktu dari 2 peristiwa besar itu ke peristiwa dia menyembunyikan kedua mata-mata Israel itu adalah… hampir 40 tahun!
Wowww, waktu yang tidak singkat.


Please don’t get me wrong.
Aku bukannya menghimbau dan membenarkan karena kebetulan ada contohnya (Rahab).
Tapi aku mau bilang kalau tiap-tiap orang karena karakter, gaya hidup, dan faktor-faktor lainnya jelas membutuhkan durasi waktu yang berbeda untuk kita dapat melihat transformasi sebagai akibat kita tetap percaya.
Take your time, don’t be too hard to yourself.
Dalam case Rahab jelas bukan waktu yang singkat, tapi the important thing is she keep on believing.

She keep on believing.
She keep on believing.
She keep on believing.


Rahab cuman percaya, percaya, percaya, dan one day BOOM! šŸ’£ šŸ’£ šŸŽ‡ šŸŽ†
Masa depannya berubah total jadi bagus banget. Her life was never be the same.
Oh ya? Ok yok kita bahas transformasi Rahab.
Beberapa penerjemah naskah-naskah kuno menyebutkan kalau Rahab ini adalah role model buat keramahtamahan, belas kasihan, iman, dan kesabaran.
Dan yang paling keren, tentunya kenyataan bahwa pada akhirnya dia tidak lagi menjadi pelacur!
Sebab Rahab dinikahi oleh Salmon, anak dari Nahason yang adalah pemimpin suku Yehuda (salah satu suku Israel).
Bersama mereka punya anak yang namanya Boas yang nantinya kelak dari garis keturunan Boas lah Yesus (Isa) lahir.
Very cool, isn’t it?


Masa lalu kita ngga akan bisa menentukan masa depan kita.
Dari Rahab kita bisa tarik pelajaran bahwa apa yang kita percayai lah yang akan menentukan masa depan kita.
Dasar di mana kita memiliki kepercayaan yang benar, maka kehidupan yang benar akan terwujud.
Bukan sebaliknya.


Di tengah-tengah hiruk pikuk dan kerinduan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang bisa aku katakan adalah tak satupun kegagalanku dalam hal kesetiaan (dalam segala aspek) terbukti menjadi akhir dari segalanya.
Tidak, tidak satu pun.


Klo dihitung dengan tulisan ini, aku udah menulis 3 artikel tentang forgiveness (i hope you don’t mind) dalam interval waktu yang hampir bersamaan.
Ini rekor pribadi sih šŸ˜
Aku ngga tau siapa yang perlu membaca ini, tapi aku cuman mau bilang kalau Dia mengampunimu.
Jika Tuhan tidak datang dengan mencari-cari kesalahan dan mengancam, why should i?


Aku menghormati apapun posisi emosimu saat ini dan tidak ada yang bisa bersimpati atau berempati secara tepat pada keadaanmu saat ini selain Sang Kreator itu sendiri.


At the end of the day, aku cuman ingin mengkomunikasikan kabar baik spektakuler bahwa:
ya, memang benar setiap orang gagal… namun Sang Kreator yang murah hati menawarkan pengampunan kepada semua orang.

Will you accept it by believing it?



Rian over and out!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memberi Makan 4000 Orang

(Jadi,) Tafsir Kontekstual Tidak Terhindarkan

Glico Wings' Frost Bite: Feast Killer