Silahkan Ngopi Di Tempat Lain?

Lagi rame yaa seruan, ajakan, dan berita-berita seputar Starbucks.


Hal ini diawali dengan dukungan (dan endorse juga, busettt udah kya pemain bola aja) dari Executive Chairman Starbucks Mr Howard Schultz terhadap LGBT dan pernihakan sejenis.
Aku pribadi tentunya kontra terhadap hubungan ataupun pernikahan sesama jenis dalam semangat tidak mengabaikan (sebagai sesama makhluk sosial) aspek mengenal dan membina hubungan yang kekeluargaan dan profesional dengan orang yang menjalani atau pernah menjalani hubungan sesama jenis.



Oh ya, ada sedikit yang perlu kita ketahui bersama.
Ini sebenarnya sudah di tahun 2013 saat pertemuan para pemegang sahamnya mereka ya.
Mr Schultz, yang saat itu masih CEO, mengatakan bahwa penolakan terhadap LGBT "bad for business".
Ini berkaca pada kenyataan bahwa di tahun sebelumnya (2012), para pemegang saham tersebut mendapatkan return yang tinggi dari Starbucks (sebesar 38%).
Makanya Mr Scultz mengatakan kepada para pemegang saham kalau ada perusahaan lain yang mampu memberikan pengembalian yang > 38% ya silahkan respectfully (bahkan Mr Schultz mengatakan "respectfully") jual aja sahamnya dan beli saham di perusahaan lain.


Nahhh ternyata begitu ☺





Puyeng, puyeng dah pemegang sahamnya.
Terutama yang ngga setuju LGBT. Mau idealis ngejual sahamnya, tapi retur-nya yang segitu gede..... mikir-mikir juga kali. Gede lhooo itu.
Tapi yaahhh kita serahkan aja sama yang punya doku.


Lebih lanjut, Mr Schultz justru mengatakan bahwa dukungan ini adalah salah satu wujud komitmen Starbucks dalam merangkul keanekaragaman (diversity).




Info tambahan, Mr Schultz per April 2017 tidak lagi menjadi CEO Starbucks, melainkan Executive Chairman. CEO akan dipegang oleh Kevin Johnson.
Mr Schultz menikah dan memiliki 2 anak (sepasang). 




Apakah ada statement dari para petinggi Starbucks kepada para pelanggannya terutama yang kontra LGBT terkait sikap mereka dalam mendukung LGBT?
Belum tahu ya.

Kalaupun ada statement-nya, maka baiknya sesuatu yang tidak melukai hati para pelanggan non-LGBT tersebut.
Kita tidak bisa bilang bahwa pelanggan mereka selama ini pasti lebih banyak dari kalangan non-LGBT, sebab statistik mengenai jumlah orang yang LGBT di seluruh dunia pun belum ada yang secara official mewakili.


     with my sister Widya                            

  
  
Akhirnya, dalam hal konsumsi, itu semua berpulang ke kita.
Silahkan, kalau memang setelah ini merasa perlu untuk tidak membeli di Starbucks lagi dan mencari tempat lain... ya ok.
Kalau pun membeli bukan berarti anda seorang yang pro LGBT, bukan?


Eh terakhir...
Info dari laman FB "Info Dokter": kopi tidak disarankan bagi WANITA, karena dapat menyebabkan osteoporosis dan mempercepat menopause.
Siapa wanita pertama yang terlintas di pikiran anda para pria untuk diberitahu mengenai ini?
Ahemmm..... 😃







Komentar

  1. Coffee is nice beverage and nice thing to enjoy especially in the cozy place plus fast wifi 🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. tepat sekali. secukupnya yaaa.
      klo wifinya sebanyak-banyaknya hahahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamu Kasih Coca-Cola?

adidas: Die Marke Mit Den 3 Streifen

(Jadi,) Tafsir Kontekstual Tidak Terhindarkan